Kata fotografi sendiri berasal dari kata foto yang berarti cahaya
Kata fotografi sendiri berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan graf yang dapat diartikan sebagai gambar, jadi bisa diartikan fotografi adalah mengambar dengan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai objek tersebut pada
media yang peka cahaya.
Prinsip dasar fotografi adalah memfokuskan cahaya terhadap sebuah objek, dengan bantuan lensa yang berfungsi untuk melakukan pembiasan sehingga menghasilkan bayangan yang
terbalik.
•
dan graf yang dapat diartikan sebagai gambar, jadi bisa diartikan fotografi adalah mengambar dengan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai objek tersebut pada
media yang peka cahaya.
Prinsip dasar fotografi adalah memfokuskan cahaya terhadap sebuah objek, dengan bantuan lensa yang berfungsi untuk melakukan pembiasan sehingga menghasilkan bayangan yang
terbalik.
Fotografer arsitektur profesional pertama, Edouard
Denis Baldus, berasal dari Jerman. Pada pameran-pameran dunia seperti yang
diadakan di
London 1851 kita bisa melihat
panorama fotografis gedung pabrik berbagai perusahaan, misalnya perusahaan seperti
Krupp. Aliran Die Neue
Sachlichkeit (Objektivitas Baru)
yang lahir di tahun
20-an merupakan fenomena Jerman. Fotografer seperti
Lucia Moholy,
Albert Renger-Patzsch,
August Sander, Adolf Lazi, kakak-beradik Köster,
Werner Mantz,
Ernst Scheel dan Hugo
Schmölz mendirikan sebuah tradisi panjang pencitraan gedung-gedung
modern yang dilakukan sepersis tampak bangunan tersebut. Tradisi ini berlanjut hingga tahun
60-an.
•
Pameran
Reconstructing Space di London pada 1999 mengumpulkan tidak kurang dari
22 seniman Jerman yang menampilkan arsitektur dalam karya mereka. Di antara
mereka ini tidak hanya terdapat lulusan dari Akademi Düsseldorf dan Leipzig
yang memiliki kelas fotografi, tapi juga sejumlah pematung. Figur-figur seperti
Oliver Boberg, Thomas Demand serta Maik dan Dirk Löbbert telah menemukan fotografi
untuk mereka sendiri melalui pembuatan model dan ketertarikan pada cahaya.
Beberapa seniwati muda , di antaranya Mona Breede, Susanne Brügger dan Gudrun
Kemsa, telah menemukan akses konseptual kepada fotografi arsitektur melalui
teknik pencahayaan permanen, proyeksi sistem-sistem sinyal dan komputerisasi
montase gambar.
• Banyak
arsitek modern pernah menjadi fotografer yang baik, contoh yang paling terkenal
pastilah Erich Mendelsohn. Di antara fotografer klasik yang membuat fotografi
arsitektur dewasa ini terdapat sejumlah fotografer yang berlatar belakang
pendidikan arsitektur, misalnya Klaus Kinold dan Christian Kandzia, yang
keduanya termasuk dalam eksponen paling penting dalam disiplin ini. Peter
Walser, Wolfram Janzer dan Franz Wimmer menjalankan kedua profesi tersebut
dengan intensitas dan kualitas yang sama. Karena prospek karir bagi para
arsitek semakin tak jelas sejak dasawarsa terakhir, dewasa ini banyak dari
mereka hidup dari fotografi, misalnya Klemens Ortmeyer dan Christian Zeidler.
• Gedung
telah menjadi bagian dari corporate identity semua jenis perusahaan.
Dengan demikian, penyebarannya melalui gambar-gambar fotografi merupakan juga
sebuah bentuk desain. Umumnya bentuk usaha fotografer arsitektur profesional
adalah agensi, seringkali administrasinya diurus sendiri dengan basis kerjasama
seperti agensi artur-photo. Agensi ini juga memberikan kesempatan kepada
para fotografer spesialis, seperti fotografer model dan kapal Heiner Leiska,
menjual karyanya. Pemotretan gedung-gedung seperti aslinya pada bagian dalam
dan luarnya sendiri telah menjadi bidang kerja yang penting dalam desain.
Banyak sekolah yang mengajarkan bidang ini. Bahkan bebereapa fotografer
arsitektur seperti Dieter Leistner dan Jörg Winde mengajar sebagai profesor di
sekolah-sekolah tinggi kejuruan. Mereka memiliki sejumlah murid yang
terorganisasi dalam agensi foto.
• “Gedung-gedung
hilang, foto bertahan” demikian tulis dua arsitek Infobox di Berlin,
Till Schneider dan Michael Schumacher. Kenyataannya fotografi juga terancam
secara serius akibat peran komputer. Komputer mengundang orang untuk melakukan
koreksi gambar dan montase, padahal keawetan foto-foto elektronik terbatas.
Untuk memelihara kesadaran masyarakat akan fotografi arsitektur sebagai teknik
budaya, didirikanlah sebuah organisasi nirlaba yang diberi nama architekturbild.
Tiap dua tahun organisasi ini, dari basisnya di Jerman, mengatur
penyelenggaraan Penghargaan Fotografi Arsitektur Eropa dan mengirim
pameran-pameran ke seluruh dunia. Organisasi ini menganggap usaha penyelamatan
terhadap fotografi arsitektur merupakan bagian dari perannya, karena apabila
tidak ada lagi foto-foto gedung, maka gedung-gedung pun hilang.
•
• Michael
Mack (editor): Reconstructing Space – Architecture in recent Germany
Potography; AA Publication 1999, 192 pp., ISBN 187089981, 58 Euro
•
• Prof.
Dr. Rolf Sachsse
• mengajar
Sejarah dan Teori Desain di Sekolah Tinggi Seni Rupa Saarbrücken.
• Copyright:
Goethe-Institut, Online-Redaktion
• adalah
alat untuk merekam gambar suatu objek pada permukaan yang peka cahaya, merekam
secara optik yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa sehingga terbentuk
gambar yang tampak pada jendela bidik ( view finder ) pada permukaan film.
•
• Kamera
dalam fotografi dapat diartikan alat untuk memotret atau mengambil gambar,
kemudian ditangkap oleh media peka cahaya yang kita kenal dengan film
Saat ini kamera dikelompokkan menjadi beberapa
bagian diantaranya
Berdasarkan System Pengamatannya :
Kamera non refleks
Adalah
kamera yang tidak menggunakan cermin putar. Contohnya kamera langsung
jadi/Polaroid dan kamera kompak.
• Kamera
refleks
Adalah kamera yang menggunakan
cermin putar untuk memantulkan objek gambar pada bidang pengamatannya. Contohnya
kamera SLR dan kamera TLR
Berdasarkan System Bidikannya :
View camera
Pada view camera, pembidikan dilakukan secara horizontal dan
langsung pada lensa utama kamera. Proyeksi gambar terbalik dari objek benda
yang dibidik. Umumnya, kamera ini digunakan untuk pemotretan life di studio
karena dapat menyempurnakan perspektif dan menambah ruang tajam. Dengan cara
ini detail benda dapat di tampilkan secara sempurna.
View finder camera (range finder camera)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan tidak
langsung pada lensa utama, tetapi melalui jendela bidik ke objek yang akan di
potret. Penentu jarak (focus) dibantu oleh sebuah lensa kecil yang berada di
samping pengamatan bidik sehingga menimbulkan bayangan. Jika gelang pengatur
(ring focus) diputar, bayangan akan bergerak sampai bersatu dengan objek yang
akan dipotret. Lensa utama kamera ini tidak bias ditukar atau dilepas.
Single lens reflect (refleks lensa tunggal)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan
berpandangan langsung dengan lensa utama. Lensa berfungsi untuk meneruskan
bayangan objek ke pembidik dan meneruskan bayangan objek ke film. Apabila
tombol pelepas ditekan, cermin akan terangkat ke atas sehungga tidak
menghalangi objek ke dalam film. Lensa kamera ini dapat dibuka dan diganti
dengan lensa lain. Kamera ini sangat populer dan cara kerjanyapun sangat
praktis.
Twins lens refleks (refleks lensa kembar)
Pembidikan kamera ii dilakukan secara vertical pada bagian
atas lensa dan tidak langsung ke lensa utama (lensa bagian bawah). Lensa bagian
atas berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa
bergerak bersama-sama sampai objek yang akan dipotret tampak menyatu. Kamera
jenis ini sudah jarang
Rana adalah tirai / jendela yang berfungsi untuk mengatur
cepat lambatnya cahaya yang masuk dan akan menyinari film. Cara kerjanya adalah
membuka dan menutup kembali, artinya pada saat rana terbuka maka cahaya akan
masuk dan menyinari film.
Rana
• Rana terdiri dari dua jenis, yaitu :
• Rana
Pusat
• Tirai
rana pusat menutup dengan cara memusat. Posisinya terletak pada lensa kamera,
berdampingan dengan diafragma.
Rana
Celah
• Rana
celah vertical Rana celah horizontal
•
SHUTTER SPEED (Kecepatan Rana)
Adalah kecepatan membuka dan menutup kembali rana atau
mengatur kecepatan masuknya cahaya. Ukuran kecepatan rana saat membuka dan
menutup kembali dihitung dalam pecahan detik seperti B 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/15,
1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, 1/2000, 1/4000, 1/8000. Namun yang
tertera pada kamera tidak berupa pecahan yaitu : B 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125,
250, 500, 1000, 2000, 4000, 8000. (kecepatan maksimal pada tiap-tiap kamera
berbeda)
• Shutter
speed diatur oleh gelang kecepatan.
Keterangan :
• B
adalah singkatan dari Bulb, maksudnya adalah bahwa shutter akan terus membuka
selama anda masih menekan tombol pemotretan.
• T
adalah singkatan dari Time, Shutter membuka ketika anda menekan tombol
pemotretan dan melepasnya, dan masih tetap terbuka sampai anda menekan tombol
pemotretan sekali lagi. Jangka waktunya, dengan demikian bias sangat lama.
• Sederetan
angka 1 dan seterusnya itu menunjukkan durasi pembukaan shutter, dan merupakan
pembagi dalam bilangan pecahan dengan satuan detik, misalnya angka 1 berarti
shutter terbuka selama 1/1 detik, angka
2 berarti ½ detik, angka 4 berarti ¼ detik, dan seterusnya. Maka sekarang anda
tahu bahwa shutter adalah tirai buka-tutup cahaya yang bisa terbuka terus
selamanya (jika anda gunakan T setting) dan bisa pula selama seper-seribu detik
saja, atau bahkan kurang, tergantung jenis kamera anda.
• Seperti
anda perhatikan, semakin ke kanan, angka kecepatan shutter yang berderet itu
naik dua kali lipat, 1/60 adalah setengah dari 1/30, atau dua kali lipt dari
1/125; maka kecepatan cahaya juga diatur “setengahnya” atau “dua kali lipatnya”
dari setiap perpindahan posisi angka.
• Kesimpulannya:
• Jika
semakin besar angkanya, maka semakin cepat kecepatan bukaannya.
• Jika semakin kecil angkanya, maka semakin
lambat kecepatan bukaannya.
•
• Jika pemotretan menggunakan kecepatan
lambat, seorang fotografer harus berhati-hati karena getaran atau goncangan
akan menyebabkan objek foto tidak tajam (goyang). Biasanya, kondidi ini terjadi
pada kecepatan di bawah 1/60 detik. Adakalanya, kecepatan lambat sengaja
digunakan untuk mendapatkan kesan bergerak. Untuk membekukan gerakan objek,
sebaiknya digunakan kecepatan tinggi, yaitu 1/250 atau lebih.
Jenis-jenis kamera
Kamera SLR
kepanjangan dari Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal,
Disebut SLR karena cara kerja kamera ini karena pembidikannya dipantulkan
melalui prisma dan cermin lalu diteruskan pada lensa utama sehingga tidak
terjadi efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap kamera)
seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan kamera jenis ini,
fotografer harus menentukan kecepatan Shutter speed (Kecepatan rana), Aperture
(bukaan diafragma) serta fokus, maka disini fotografer adalah si penentu
kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya.
Dengan kamera SLR sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan
membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara
shutter speed dan aperture selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya
seperti berbagai jenis lensa, filter dll. Dengan berkembangnya teknologi
dibidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang
serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus
otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis, Namun selain
dapat disetel otomatis kamera tersebut dapat disetel manual. Kamera jenis SLR
paling banyak digunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena
kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang
(mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu). Kamera ini
menggunakan Film 35mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar