Minggu, 12 Mei 2013

Photograph Architecture

  Kata fotografi sendiri berasal dari kata foto yang berarti cahaya
  Kata fotografi sendiri berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan graf yang dapat diartikan sebagai gambar, jadi bisa diartikan fotografi adalah mengambar dengan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.
  Prinsip dasar fotografi adalah memfokuskan cahaya terhadap sebuah objek, dengan bantuan lensa yang berfungsi untuk melakukan pembiasan sehingga menghasilkan bayangan yang terbalik.
dan graf yang dapat diartikan sebagai gambar, jadi bisa diartikan fotografi adalah mengambar dengan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.
  Prinsip dasar fotografi adalah memfokuskan cahaya terhadap sebuah objek, dengan bantuan lensa yang berfungsi untuk melakukan pembiasan sehingga menghasilkan bayangan yang terbalik

Fotografer arsitektur profesional pertama, Edouard Denis Baldus, berasal dari Jerman. Pada pameran-pameran dunia seperti yang diadakan di London 1851 kita bisa melihat panorama fotografis gedung pabrik berbagai perusahaan, misalnya perusahaan seperti Krupp. Aliran Die Neue Sachlichkeit (Objektivitas Baru) yang lahir di tahun 20-an merupakan fenomena Jerman. Fotografer seperti Lucia Moholy, Albert Renger-Patzsch, August Sander, Adolf Lazi, kakak-beradik Köster, Werner Mantz, Ernst Scheel dan Hugo Schmölz mendirikan sebuah tradisi panjang pencitraan gedung-gedung modern yang dilakukan sepersis tampak bangunan tersebut. Tradisi ini berlanjut hingga tahun 60-an.


                Pameran Reconstructing Space di London pada 1999 mengumpulkan tidak kurang dari 22 seniman Jerman yang menampilkan arsitektur dalam karya mereka. Di antara mereka ini tidak hanya terdapat lulusan dari Akademi Düsseldorf dan Leipzig yang memiliki kelas fotografi, tapi juga sejumlah pematung. Figur-figur seperti Oliver Boberg, Thomas Demand serta Maik dan Dirk Löbbert telah menemukan fotografi untuk mereka sendiri melalui pembuatan model dan ketertarikan pada cahaya. Beberapa seniwati muda , di antaranya Mona Breede, Susanne Brügger dan Gudrun Kemsa, telah menemukan akses konseptual kepada fotografi arsitektur melalui teknik pencahayaan permanen, proyeksi sistem-sistem sinyal dan komputerisasi montase gambar.
       Banyak arsitek modern pernah menjadi fotografer yang baik, contoh yang paling terkenal pastilah Erich Mendelsohn. Di antara fotografer klasik yang membuat fotografi arsitektur dewasa ini terdapat sejumlah fotografer yang berlatar belakang pendidikan arsitektur, misalnya Klaus Kinold dan Christian Kandzia, yang keduanya termasuk dalam eksponen paling penting dalam disiplin ini. Peter Walser, Wolfram Janzer dan Franz Wimmer menjalankan kedua profesi tersebut dengan intensitas dan kualitas yang sama. Karena prospek karir bagi para arsitek semakin tak jelas sejak dasawarsa terakhir, dewasa ini banyak dari mereka hidup dari fotografi, misalnya Klemens Ortmeyer dan Christian Zeidler.
       Gedung telah menjadi bagian dari corporate identity semua jenis perusahaan. Dengan demikian, penyebarannya melalui gambar-gambar fotografi merupakan juga sebuah bentuk desain. Umumnya bentuk usaha fotografer arsitektur profesional adalah agensi, seringkali administrasinya diurus sendiri dengan basis kerjasama seperti agensi artur-photo. Agensi ini juga memberikan kesempatan kepada para fotografer spesialis, seperti fotografer model dan kapal Heiner Leiska, menjual karyanya. Pemotretan gedung-gedung seperti aslinya pada bagian dalam dan luarnya sendiri telah menjadi bidang kerja yang penting dalam desain. Banyak sekolah yang mengajarkan bidang ini. Bahkan bebereapa fotografer arsitektur seperti Dieter Leistner dan Jörg Winde mengajar sebagai profesor di sekolah-sekolah tinggi kejuruan. Mereka memiliki sejumlah murid yang terorganisasi dalam agensi foto.
       “Gedung-gedung hilang, foto bertahan” demikian tulis dua arsitek Infobox di Berlin, Till Schneider dan Michael Schumacher. Kenyataannya fotografi juga terancam secara serius akibat peran komputer. Komputer mengundang orang untuk melakukan koreksi gambar dan montase, padahal keawetan foto-foto elektronik terbatas. Untuk memelihara kesadaran masyarakat akan fotografi arsitektur sebagai teknik budaya, didirikanlah sebuah organisasi nirlaba yang diberi nama architekturbild. Tiap dua tahun organisasi ini, dari basisnya di Jerman, mengatur penyelenggaraan Penghargaan Fotografi Arsitektur Eropa dan mengirim pameran-pameran ke seluruh dunia. Organisasi ini menganggap usaha penyelamatan terhadap fotografi arsitektur merupakan bagian dari perannya, karena apabila tidak ada lagi foto-foto gedung, maka gedung-gedung pun hilang.
        
       Michael Mack (editor): Reconstructing Space – Architecture in recent Germany Potography; AA Publication 1999, 192 pp., ISBN 187089981, 58 Euro
        
       Prof. Dr. Rolf Sachsse
       mengajar Sejarah dan Teori Desain di Sekolah Tinggi Seni Rupa Saarbrücken.
       Copyright: Goethe-Institut, Online-Redaktion
       adalah alat untuk merekam gambar suatu objek pada permukaan yang peka cahaya, merekam secara optik yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa sehingga terbentuk gambar yang tampak pada jendela bidik ( view finder ) pada permukaan film.
        
       Kamera dalam fotografi dapat diartikan alat untuk memotret atau mengambil gambar, kemudian ditangkap oleh media peka cahaya yang kita kenal dengan film


























 
















 Saat ini kamera dikelompokkan menjadi beberapa bagian diantaranya
Berdasarkan System Pengamatannya :

Kamera non refleks
                Adalah kamera yang tidak menggunakan cermin putar. Contohnya kamera langsung jadi/Polaroid dan kamera kompak.

       Kamera refleks
                Adalah kamera yang menggunakan cermin putar untuk memantulkan objek gambar pada bidang pengamatannya. Contohnya kamera SLR dan kamera TLR



 


   




Berdasarkan System Bidikannya :
View camera
Pada view camera, pembidikan dilakukan secara horizontal dan langsung pada lensa utama kamera. Proyeksi gambar terbalik dari objek benda yang dibidik. Umumnya, kamera ini digunakan untuk pemotretan life di studio karena dapat menyempurnakan perspektif dan menambah ruang tajam. Dengan cara ini detail benda dapat di tampilkan secara sempurna.

View finder camera (range finder camera)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan tidak langsung pada lensa utama, tetapi melalui jendela bidik ke objek yang akan di potret. Penentu jarak (focus) dibantu oleh sebuah lensa kecil yang berada di samping pengamatan bidik sehingga menimbulkan bayangan. Jika gelang pengatur (ring focus) diputar, bayangan akan bergerak sampai bersatu dengan objek yang akan dipotret. Lensa utama kamera ini tidak bias ditukar atau dilepas.

Single lens reflect (refleks lensa tunggal)
Pembidikan kamera ini dilakukan secara horizontal dan berpandangan langsung dengan lensa utama. Lensa berfungsi untuk meneruskan bayangan objek ke pembidik dan meneruskan bayangan objek ke film. Apabila tombol pelepas ditekan, cermin akan terangkat ke atas sehungga tidak menghalangi objek ke dalam film. Lensa kamera ini dapat dibuka dan diganti dengan lensa lain. Kamera ini sangat populer dan cara kerjanyapun sangat praktis.

Twins lens refleks (refleks lensa kembar)
Pembidikan kamera ii dilakukan secara vertical pada bagian atas lensa dan tidak langsung ke lensa utama (lensa bagian bawah). Lensa bagian atas berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa bergerak bersama-sama sampai objek yang akan dipotret tampak menyatu. Kamera jenis ini sudah jarang
Rana adalah tirai / jendela yang berfungsi untuk mengatur cepat lambatnya cahaya yang masuk dan akan menyinari film. Cara kerjanya adalah membuka dan menutup kembali, artinya pada saat rana terbuka maka cahaya akan masuk dan menyinari film.


Rana
       Rana terdiri dari dua jenis, yaitu :
       Rana Pusat
       Tirai rana pusat menutup dengan cara memusat. Posisinya terletak pada lensa kamera, berdampingan dengan diafragma.

        Rana Celah
      Rana celah terdiri dari dua jenis, yaitu rana celah vertical dan horizontal. Rana celah vertical menutup secara vertical. Sedangkan rana horizontal menutup horizontal. Posisi terletak pada kamera. 
       Rana celah vertical  Rana celah horizontal
        
SHUTTER SPEED (Kecepatan Rana)
Adalah kecepatan membuka dan menutup kembali rana atau mengatur kecepatan masuknya cahaya. Ukuran kecepatan rana saat membuka dan menutup kembali dihitung dalam pecahan detik seperti B 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, 1/2000, 1/4000, 1/8000. Namun yang tertera pada kamera tidak berupa pecahan yaitu : B 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, 8000. (kecepatan maksimal pada tiap-tiap kamera berbeda)
       Shutter speed diatur oleh gelang kecepatan.
 Keterangan :
       B adalah singkatan dari Bulb, maksudnya adalah bahwa shutter akan terus membuka selama anda masih menekan tombol pemotretan.

       T adalah singkatan dari Time, Shutter membuka ketika anda menekan tombol pemotretan dan melepasnya, dan masih tetap terbuka sampai anda menekan tombol pemotretan sekali lagi. Jangka waktunya, dengan demikian bias sangat lama.

       Sederetan angka 1 dan seterusnya itu menunjukkan durasi pembukaan shutter, dan merupakan pembagi dalam bilangan pecahan dengan satuan detik, misalnya angka 1 berarti shutter  terbuka selama 1/1 detik, angka 2 berarti ½ detik, angka 4 berarti ¼ detik, dan seterusnya. Maka sekarang anda tahu bahwa shutter adalah tirai buka-tutup cahaya yang bisa terbuka terus selamanya (jika anda gunakan T setting) dan bisa pula selama seper-seribu detik saja, atau bahkan kurang, tergantung jenis kamera anda.

       Seperti anda perhatikan, semakin ke kanan, angka kecepatan shutter yang berderet itu naik dua kali lipat, 1/60 adalah setengah dari 1/30, atau dua kali lipt dari 1/125; maka kecepatan cahaya juga diatur “setengahnya” atau “dua kali lipatnya” dari setiap perpindahan posisi angka.

       Kesimpulannya:
       Jika semakin besar angkanya, maka semakin cepat kecepatan bukaannya.
       Jika semakin kecil angkanya, maka semakin lambat kecepatan bukaannya.
        
       Jika pemotretan menggunakan kecepatan lambat, seorang fotografer harus berhati-hati karena getaran atau goncangan akan menyebabkan objek foto tidak tajam (goyang). Biasanya, kondidi ini terjadi pada kecepatan di bawah 1/60 detik. Adakalanya, kecepatan lambat sengaja digunakan untuk mendapatkan kesan bergerak. Untuk membekukan gerakan objek, sebaiknya digunakan kecepatan tinggi, yaitu 1/250 atau lebih.
Jenis-jenis kamera
Kamera SLR
kepanjangan dari Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal, Disebut SLR karena cara kerja kamera ini karena pembidikannya dipantulkan melalui prisma dan cermin lalu diteruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadi efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan Shutter speed (Kecepatan rana), Aperture (bukaan diafragma) serta fokus, maka disini fotografer adalah si penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya. Dengan kamera SLR sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti berbagai jenis lensa, filter dll. Dengan berkembangnya teknologi dibidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis, Namun selain dapat disetel otomatis kamera tersebut dapat disetel manual. Kamera jenis SLR paling banyak digunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu). Kamera ini menggunakan Film 35mm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar