Selasa, 11 Juni 2013

Rahasia Hati

 


Sudah namaku ingin kau tau
sebuah rahasia hati
semua tentang kamu
selama tentang aku dan cerita kita

ada kita dalam hayalku
jalani cerahnya dunia
hatiku selalu menunggumu
meski kau tak tau

disetiap malam tiba
aku memimpikannya
agar semua jadi nyata

aku jadi permaisuri
kamu pangerannya
bila ku jadi rembulan
dan kamu bintangnya

semua cerita kita
hanya tentang cinta
you and me to be together
now and forever...

ada kita dalam hayalku
jalani cerahnya dunia
hatiku selalu menunggumu
meski kau tak tau

aku jadi permaisuri
kamu pangerannya
bila ku jadi rembulan
dan kamu bintangnya

semua cerita kita
hanya tentang cinta
you and me to be together
now and forever...

aku jadi permaisuri
kamu pangerannya
bila ku jadi rembulan
dan kamu bintangnya

semua cerita kita
hanya tentang cinta
you and me to be together
now and forever...

Selasa, 21 Mei 2013

Arti Singkatan Dalam Lensa Third Party: Sigma, Tamron dan Tokina

Lensa third party seperti Sigma, Tamron atau Tokina adalah alternatif terjangkau bagi kebutuhan fotografi kita. Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas arti singkatan dalam lensa Nikon maupun lensa canon, sekarang gilirannya lensa Sigma, Tamron dan Tokina. Berikut beberapa singkatan yang sering kita temui dalam lensa third party dan penjelasan singkatnya, untuk kemudahan hanya Sigma, Tamron serta Tokina yang akan dibahas disini:
77D 18 200mm f35 63 DC OS

Lensa Sigma


  • EX – Lensa EX adalah lensa kelas tertinggi (premium) dalam lini produk lensa Sigma.
  • DC – Lensa DC adalah lensa yang didesain khusus untuk kamera crop (APSC)
  • DG – Lensa DG adalah lensa Sigma yang didesain baik untuk kamera full frame maupun crop
  • OS – OS adalah Optical Stabilizer (ekuivalen dengan IS atau VR)
  • HSM – Hyper Sonic Motor, menggunakan teknologi motor yang lebih tidak berisik namun cepat untuk focusing.
  • ELD – Extra Low Dispersion, menggunakan elemen optik khusus yang meminimalisir chromatic aberration, flare dan ghosting
  • SLD – Special Low Dispersion, kelasnya lebih tinggi dibanding ELD
  • FLD – F Low Dispersion, menggunakan elemen low dispersion yang mengandung fluorite
  • APO – Apochromatic Lens, lensa APO dirancang untuk meminimalkan chromatic aberration
  • ASP – Aspherical Lens, lensa ini memiliki rancangan elemen yang kompleks untuk memperbaiki kualitas secara umum dan mengurangi ukuran dan berat lensa
  • IF – Inner Focusing, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen internal bukan elemen depan
  • RF – Rear Focusing, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen bagian belakang
  • CONV – Lensa ini bisa dipakai dengan teleconverter

Lensa Tamron

Lensa tamron 17 50mm
  • Di – Digitally Integrated, lensa dengan nama ini memiliki coating yang dioptimalkan untuk kamera digital
  • Di-II – seperti Di, hanya khusus untuk kamera crop (APSC)
  • Di III, lensa ini khusus didesain untuk kamera mirrorless
  • USD – Ultrasonic Silent, mirip USM, SWM. Tidak berisik dan cepat dalam autofokus
  • PZD – Piezo Drive, sama dengan USD tapi penggeraknya adalah motor piezoelectric (tanya anak jurusan elektro deh heheh)
  • VC – Vibration Compensation, teknologi stabilizer Tamron, sama dengan IS, VR
  • New VC – teknologi VC yang diperbarui
  • SP – Super Performance, lensa premium miliki Tamron
  • XR – Extra Refractive, lensa wide angle dengan desain khusus sehingga ukurannya lebih kecil
  • LD – Low Dispersion, lensa ini memakai elemen yang meminimalkan chromatic aberration
  • ZL – Zoom Lock, lensa ini bisa dikunci zoomnya jadi barrel lensa tidak bergerak sendiri
  • IF – Internal Focus, bagian depan lensa tidak memutar saat focusing.
  • ASP – Aspherical Lens, dirancang untuk memiliki kualitas tinggi dan ukurannya bisa lebih ramping

Lensa Tokina

Lensa tokina
  • DX – didesain untuk kamera crop (APSC)
  • PRO – lensa kelas profesional (premium) dari Tokina
  • FX – lensa ini didesain untuk kamera full frame, namun juga bisa dipakai kamera crop
  • ED – Extra Low Dispersion, elemen khusus untuk meminimalkan cacat optik lensa
  • SD – Super Low Dispersion, seperti ED namun kelasnya lebih tinggi
  • HLD – High Refraction Low Dispersion, lensa ED namun dirancang khusus supaya ukurannya tidak besar
  • AS – menggunakan elemen aspherical untuk meningkatkan kualitas foto
  • FC – Focus Clutch, mengganti antara manual focus dan auto focus secara cepat
  • IRF – Internal Rear Focus, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen belakangnya
  • FE – Floating Elements, dirancang khusus untuk meminimalkan astimagtisme

Senin, 20 Mei 2013

Memahami Mode Auto Fokus Kamera DSLR

Saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret anak kecil yang sedang menggiring bola dilapangan. Sengaja pembahasan kali ini mengenai autofokus dan bukan manual fokus supaya tidak terlalu panjang.
continous autofcus
Saat memotret benda diam, kita biasanya menggunakan satu titik fokus, mengunci fokus sekali baru memotret. Namun saat memotret benda/orang yang selalu bergerak berpindah posisi, kita butuh kamera yang mampu memindahkan titik fokus secara otomatis mengikuti seubyek tersebut. Berita bagusnya, kamera DSLR dilengkapi dengan fitur tersebut. Mari kita bedah satu persatu:


Mode Autofokus Single Area

Di kamera DSLR Canon dinamai “One Shot AF” sementara di kamera DSLR Nikon dinamai “Single Area AF”. Dari namanya cukup jelas bahwa kita memilih satu titik fokus lalu kamera akan mencari kontras di satu area titik fokus tersebut. Saat kita memencet separuh tombol shutter atau memencet tombol AF-On (jika menggunakan kamera DSLR yang memiliki tombol AF-On terdedikasi), kamera akan mengunci fokus di titik tersebut sekali. Jika subyek berpindah posisi dan meskipun kita tetap pencet separuh tombol shutter, kamera tidak akan memindahkan fokus secara otomatis.
Dalam mode ini, kita tidak akan bisa memencet penuh shutter (mengambil foto) sebelum kamera bisa mengunci titik fokus. Namun ketentuan ini bisa diakali lewat pengaturan di menu autofocus dan mengatur focus priority.
Img 02

Mode Autofokus Continuous/AI Servo

Mode ini dikamera DSLR Nikon dinamai “Continuous/AF-C” sementara di Canon dinamai “AI Servo”. Mode ini digunakan saat kita harus mengikuti sebuah subyek foto yang terus berpindah posisi, misalnya saat kita memotret sport, binatang atau mobil yang sedang melaju.
Dalam mode ini, kamera akan menganilis pergerakan subyek dan memprediksi kemana arah gerak si subyek dengan menempatkan titik fokus sedikit mendahului keberadaan subyek. Dengan mode Continuous, kita bisa mengikuti pergerakan subyek dan mendapatkan fokus yang tajam. Caranya adalah dengan terus memencet separuh tombol shutter sambil membidik pergerakan subyek atau dengan terus memencet tombol AF-On dengan jempol (jika ada).

Mode Autofokus Hybrid/Campuran Antara Single & Continuous

Di kamera DSLR Canon dinamai “AI Focus” sementara di Nikon dinamai “AF-A”. Merupakan mode fokus campuran antara single dan Continuous dimana kamera akan secara mengganti fokus dari single ke continous atau sebaliknya sesuai kondisi subyek foto. Jika yang difoto diam kamera akan memakai Single sementara saat obyek bergerak kamera akan berganti ke mode Continuous.
Tidak semua jenis kamera DSLR memiliki mode ini. Bagi pemula, pilihan mode ini sebenarnya lumayan membantu karena tidak perlu mengganti-ganti mode fokus.

Mode Autofokus Mana Yang Sebaiknya Anda Pakai?

Kesimpulan yang sebenarnya cukup gampang:
  1. Saat memotret benda diam atau orang yang berpose silahkan gunakan mode Single
  2. Saat memotret benda bergerak secara konstan, gunakan mode Continuous
  3. Untuk keperluan sehari-hari, anda bisa meninggalkan kamera secara default di posisi continous mode atau mode hybrid. Baru saat kamera tidak bisa mengunci fokus di mode Continuous , misal saat memotret di kondisi agak gelap silahkan pindahkan ke mode Single.
  4. Bagi pemula yang tangannya masih belum terlalu lincah mengganti-ganti mode fokus secara cepat, anda bisa menggunakan mode hybrid (jika memang dikamera ada).

Bagaimana Cara Mengganti Mode Fokus?

Cara mengganti mode fokus tidak sama dari satu kamera ke kamera lain. Untuk itu saya sarankan cek di manual masing-masing. Di kamera Nikon D300s/D700, anda bisa menemukan pengait kecil yang ada dibagian depan sebelah kiri mount lensa: AF-S, AF-C dan M (amanual). Sementara di Canon (misal EOS 60D), anda bisa menganti mode fokus dengan memencet tombol AF dibagian atas kamera lalu akan muncul pilihan mode fokus di panel LCD atas.

Kamis, 16 Mei 2013

Memahami Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital


Artikel ini memberikan gambaran garis besar dan karakteristik mode pengoperasian auto dan scene pada kamera digital anda (rata-rata kamera saku dan SLR pemula selalu menyertakan kedua mode ini). Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang benar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual.
Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan pemotret. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

Untitled-1 Oke mari kita kembali ke mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan:
  1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)
    Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.
  1. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat:
    -    Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,
    -    Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya
  2. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:-    Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola -    Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju
  3. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:-    Memotret terasiring yang indah di Bali -    Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur
  4. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:-    Mengambil foto dalam sebuah pesta malam -    Memotret jalanan dimalam hari
  5. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
  6. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.pno
  7. Mode Panorama – memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai panorama

Cara Mengetahui Shutter Count Kamera SLR


Shutter count adalah jumlah total berapa kali shutter dikamera anda telah di pencet sehingga menghasilkan satu foto. Buat apa kita tahu jumlah shutter count kamera? Oke, beberapa keuntungan kita mengetahui shutter count kamera:
  • Kita tahu kira-kira sampai kapan kamera kita masih bisa berkerja dengan baik. Shutter count kamera sama halnya dengan hitungan berapa kilometer mobil/motor anda telah berjalan. Kerja mekanis kamera, seperti barang lainya, juga memiliki keterbatasan usia, sehingga ketika mencapai shutter count tertentu besar kemungkinan mekanisme fungsi kerja kamera akan terganggu (rusak). Sekedar tambahan singkat: saat kita memencet shutter, maka beberapa fungsi mekanis akan bekerja didalam kamera sampai kamera bisa menghasilkan foto. Fungsi mekanis ini tersusun atas beberapa komponen yang cukup ringkih dan tentunya memiliki batasan umur pakai. Standar kamera SLR yang baik adalah mencapai shutter count sekitar 100 ribu, jadi secara total kita bisa menghasilkan 100 ribu foto dari satu kamera SLR tanpa kamera mengalami kerusakan mekanis. Bahkan beberapa kamera kelas atas meng-klaim bisa mencapai 200 ribu shutter count tanpa mengalami kerusakan mekanis.
  • Sangat berguna saat kita akan membeli kamera bekas. Membeli kamera bekas adalah tindakan beresiko (makanya harganya jauh lebih murah), namun dengan mengetahui jumlah shutter count kamera yang akan kita beli, paling tidak kita telah meminimalkan resiko karena kita jadi memiliki ancang-ancang sampai kapankah kamera bekas yang akan dibeli bisa bekerja dengan baik, sehingga saat kita bisa menawar harga kamera bekas dengan lebih teliti.
Catatan: sebelum membahas shutter count lebih jauh, bagi anda yang belum paham apa itu EXIF, silahkan baca artikel ini

Cara Mengetahui Shutter Count

Lantas bagaimana kita sebagai pengguna awam bisa mengetahui berapa shutter count kamera kita? Ada beberapa alternatif, saya pilihkan beberapa yang paling gampang.
  1. Gunakan EXIF viewer online. Gratis, gampang dan mudah. Dengan cara ini, anda tinggal mengupload foto sampel dari kamera yang ingin anda ketahui shutter count-nya, lalu program akan menghitung secara otomatis berapa shutter count kamera anda. Buka website iniuntuk mencobanya. Begini cara kerjanya: open
      • saat dialog muncul, pilih foto yang ada dikomputer, lalu klik OK
      • klik view image from file
    view
      • tunggu sebentar agar program bekerja
      • lalu akan muncul sederetan data EXIF
      • untuk mengetahui shutter count, tarik scroll bar sedikit kebawah, lalu lihat data yang seperti ini:
    count
    • shutter count kamera saya adalah (dalam contoh diatas): 26464, berarti kamera saya telah dipencet sebanyak -dua puluh enam ribu empat ratus enampuluh empat- kali saat menghasilkan foto ini
  2. Download program exif viewer. Kita bisa mendownload beberapa program khusus yang memang kegunaannya untuk melihat data EXIF. Beberapa diantaranya:
    • EOS Info, program ini sangat akurat untuk mengetahui shutter count kamera SLR Canon (EOS), hanya bekerja di Windows.
    • Opanda Exif viewer, program khusus exif viewer untuk Windows
    • Jika menggunakan Mac, anda bisa mendownload iExifer (harga Rp. 30 ribu) lewat Mac App Store atau untuk program gratisan, gunakan Simple Exif Viewer