Selasa, 21 Mei 2013

Arti Singkatan Dalam Lensa Third Party: Sigma, Tamron dan Tokina

Lensa third party seperti Sigma, Tamron atau Tokina adalah alternatif terjangkau bagi kebutuhan fotografi kita. Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas arti singkatan dalam lensa Nikon maupun lensa canon, sekarang gilirannya lensa Sigma, Tamron dan Tokina. Berikut beberapa singkatan yang sering kita temui dalam lensa third party dan penjelasan singkatnya, untuk kemudahan hanya Sigma, Tamron serta Tokina yang akan dibahas disini:
77D 18 200mm f35 63 DC OS

Lensa Sigma


  • EX – Lensa EX adalah lensa kelas tertinggi (premium) dalam lini produk lensa Sigma.
  • DC – Lensa DC adalah lensa yang didesain khusus untuk kamera crop (APSC)
  • DG – Lensa DG adalah lensa Sigma yang didesain baik untuk kamera full frame maupun crop
  • OS – OS adalah Optical Stabilizer (ekuivalen dengan IS atau VR)
  • HSM – Hyper Sonic Motor, menggunakan teknologi motor yang lebih tidak berisik namun cepat untuk focusing.
  • ELD – Extra Low Dispersion, menggunakan elemen optik khusus yang meminimalisir chromatic aberration, flare dan ghosting
  • SLD – Special Low Dispersion, kelasnya lebih tinggi dibanding ELD
  • FLD – F Low Dispersion, menggunakan elemen low dispersion yang mengandung fluorite
  • APO – Apochromatic Lens, lensa APO dirancang untuk meminimalkan chromatic aberration
  • ASP – Aspherical Lens, lensa ini memiliki rancangan elemen yang kompleks untuk memperbaiki kualitas secara umum dan mengurangi ukuran dan berat lensa
  • IF – Inner Focusing, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen internal bukan elemen depan
  • RF – Rear Focusing, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen bagian belakang
  • CONV – Lensa ini bisa dipakai dengan teleconverter

Lensa Tamron

Lensa tamron 17 50mm
  • Di – Digitally Integrated, lensa dengan nama ini memiliki coating yang dioptimalkan untuk kamera digital
  • Di-II – seperti Di, hanya khusus untuk kamera crop (APSC)
  • Di III, lensa ini khusus didesain untuk kamera mirrorless
  • USD – Ultrasonic Silent, mirip USM, SWM. Tidak berisik dan cepat dalam autofokus
  • PZD – Piezo Drive, sama dengan USD tapi penggeraknya adalah motor piezoelectric (tanya anak jurusan elektro deh heheh)
  • VC – Vibration Compensation, teknologi stabilizer Tamron, sama dengan IS, VR
  • New VC – teknologi VC yang diperbarui
  • SP – Super Performance, lensa premium miliki Tamron
  • XR – Extra Refractive, lensa wide angle dengan desain khusus sehingga ukurannya lebih kecil
  • LD – Low Dispersion, lensa ini memakai elemen yang meminimalkan chromatic aberration
  • ZL – Zoom Lock, lensa ini bisa dikunci zoomnya jadi barrel lensa tidak bergerak sendiri
  • IF – Internal Focus, bagian depan lensa tidak memutar saat focusing.
  • ASP – Aspherical Lens, dirancang untuk memiliki kualitas tinggi dan ukurannya bisa lebih ramping

Lensa Tokina

Lensa tokina
  • DX – didesain untuk kamera crop (APSC)
  • PRO – lensa kelas profesional (premium) dari Tokina
  • FX – lensa ini didesain untuk kamera full frame, namun juga bisa dipakai kamera crop
  • ED – Extra Low Dispersion, elemen khusus untuk meminimalkan cacat optik lensa
  • SD – Super Low Dispersion, seperti ED namun kelasnya lebih tinggi
  • HLD – High Refraction Low Dispersion, lensa ED namun dirancang khusus supaya ukurannya tidak besar
  • AS – menggunakan elemen aspherical untuk meningkatkan kualitas foto
  • FC – Focus Clutch, mengganti antara manual focus dan auto focus secara cepat
  • IRF – Internal Rear Focus, lensa melakukan focusing dengan menggerakkan elemen belakangnya
  • FE – Floating Elements, dirancang khusus untuk meminimalkan astimagtisme

Senin, 20 Mei 2013

Memahami Mode Auto Fokus Kamera DSLR

Saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret anak kecil yang sedang menggiring bola dilapangan. Sengaja pembahasan kali ini mengenai autofokus dan bukan manual fokus supaya tidak terlalu panjang.
continous autofcus
Saat memotret benda diam, kita biasanya menggunakan satu titik fokus, mengunci fokus sekali baru memotret. Namun saat memotret benda/orang yang selalu bergerak berpindah posisi, kita butuh kamera yang mampu memindahkan titik fokus secara otomatis mengikuti seubyek tersebut. Berita bagusnya, kamera DSLR dilengkapi dengan fitur tersebut. Mari kita bedah satu persatu:


Mode Autofokus Single Area

Di kamera DSLR Canon dinamai “One Shot AF” sementara di kamera DSLR Nikon dinamai “Single Area AF”. Dari namanya cukup jelas bahwa kita memilih satu titik fokus lalu kamera akan mencari kontras di satu area titik fokus tersebut. Saat kita memencet separuh tombol shutter atau memencet tombol AF-On (jika menggunakan kamera DSLR yang memiliki tombol AF-On terdedikasi), kamera akan mengunci fokus di titik tersebut sekali. Jika subyek berpindah posisi dan meskipun kita tetap pencet separuh tombol shutter, kamera tidak akan memindahkan fokus secara otomatis.
Dalam mode ini, kita tidak akan bisa memencet penuh shutter (mengambil foto) sebelum kamera bisa mengunci titik fokus. Namun ketentuan ini bisa diakali lewat pengaturan di menu autofocus dan mengatur focus priority.
Img 02

Mode Autofokus Continuous/AI Servo

Mode ini dikamera DSLR Nikon dinamai “Continuous/AF-C” sementara di Canon dinamai “AI Servo”. Mode ini digunakan saat kita harus mengikuti sebuah subyek foto yang terus berpindah posisi, misalnya saat kita memotret sport, binatang atau mobil yang sedang melaju.
Dalam mode ini, kamera akan menganilis pergerakan subyek dan memprediksi kemana arah gerak si subyek dengan menempatkan titik fokus sedikit mendahului keberadaan subyek. Dengan mode Continuous, kita bisa mengikuti pergerakan subyek dan mendapatkan fokus yang tajam. Caranya adalah dengan terus memencet separuh tombol shutter sambil membidik pergerakan subyek atau dengan terus memencet tombol AF-On dengan jempol (jika ada).

Mode Autofokus Hybrid/Campuran Antara Single & Continuous

Di kamera DSLR Canon dinamai “AI Focus” sementara di Nikon dinamai “AF-A”. Merupakan mode fokus campuran antara single dan Continuous dimana kamera akan secara mengganti fokus dari single ke continous atau sebaliknya sesuai kondisi subyek foto. Jika yang difoto diam kamera akan memakai Single sementara saat obyek bergerak kamera akan berganti ke mode Continuous.
Tidak semua jenis kamera DSLR memiliki mode ini. Bagi pemula, pilihan mode ini sebenarnya lumayan membantu karena tidak perlu mengganti-ganti mode fokus.

Mode Autofokus Mana Yang Sebaiknya Anda Pakai?

Kesimpulan yang sebenarnya cukup gampang:
  1. Saat memotret benda diam atau orang yang berpose silahkan gunakan mode Single
  2. Saat memotret benda bergerak secara konstan, gunakan mode Continuous
  3. Untuk keperluan sehari-hari, anda bisa meninggalkan kamera secara default di posisi continous mode atau mode hybrid. Baru saat kamera tidak bisa mengunci fokus di mode Continuous , misal saat memotret di kondisi agak gelap silahkan pindahkan ke mode Single.
  4. Bagi pemula yang tangannya masih belum terlalu lincah mengganti-ganti mode fokus secara cepat, anda bisa menggunakan mode hybrid (jika memang dikamera ada).

Bagaimana Cara Mengganti Mode Fokus?

Cara mengganti mode fokus tidak sama dari satu kamera ke kamera lain. Untuk itu saya sarankan cek di manual masing-masing. Di kamera Nikon D300s/D700, anda bisa menemukan pengait kecil yang ada dibagian depan sebelah kiri mount lensa: AF-S, AF-C dan M (amanual). Sementara di Canon (misal EOS 60D), anda bisa menganti mode fokus dengan memencet tombol AF dibagian atas kamera lalu akan muncul pilihan mode fokus di panel LCD atas.

Kamis, 16 Mei 2013

Memahami Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital


Artikel ini memberikan gambaran garis besar dan karakteristik mode pengoperasian auto dan scene pada kamera digital anda (rata-rata kamera saku dan SLR pemula selalu menyertakan kedua mode ini). Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang benar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual.
Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan pemotret. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

Untitled-1 Oke mari kita kembali ke mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan:
  1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)
    Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.
  1. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat:
    -    Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,
    -    Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya
  2. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:-    Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola -    Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju
  3. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:-    Memotret terasiring yang indah di Bali -    Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur
  4. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:-    Mengambil foto dalam sebuah pesta malam -    Memotret jalanan dimalam hari
  5. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
  6. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.pno
  7. Mode Panorama – memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai panorama

Cara Mengetahui Shutter Count Kamera SLR


Shutter count adalah jumlah total berapa kali shutter dikamera anda telah di pencet sehingga menghasilkan satu foto. Buat apa kita tahu jumlah shutter count kamera? Oke, beberapa keuntungan kita mengetahui shutter count kamera:
  • Kita tahu kira-kira sampai kapan kamera kita masih bisa berkerja dengan baik. Shutter count kamera sama halnya dengan hitungan berapa kilometer mobil/motor anda telah berjalan. Kerja mekanis kamera, seperti barang lainya, juga memiliki keterbatasan usia, sehingga ketika mencapai shutter count tertentu besar kemungkinan mekanisme fungsi kerja kamera akan terganggu (rusak). Sekedar tambahan singkat: saat kita memencet shutter, maka beberapa fungsi mekanis akan bekerja didalam kamera sampai kamera bisa menghasilkan foto. Fungsi mekanis ini tersusun atas beberapa komponen yang cukup ringkih dan tentunya memiliki batasan umur pakai. Standar kamera SLR yang baik adalah mencapai shutter count sekitar 100 ribu, jadi secara total kita bisa menghasilkan 100 ribu foto dari satu kamera SLR tanpa kamera mengalami kerusakan mekanis. Bahkan beberapa kamera kelas atas meng-klaim bisa mencapai 200 ribu shutter count tanpa mengalami kerusakan mekanis.
  • Sangat berguna saat kita akan membeli kamera bekas. Membeli kamera bekas adalah tindakan beresiko (makanya harganya jauh lebih murah), namun dengan mengetahui jumlah shutter count kamera yang akan kita beli, paling tidak kita telah meminimalkan resiko karena kita jadi memiliki ancang-ancang sampai kapankah kamera bekas yang akan dibeli bisa bekerja dengan baik, sehingga saat kita bisa menawar harga kamera bekas dengan lebih teliti.
Catatan: sebelum membahas shutter count lebih jauh, bagi anda yang belum paham apa itu EXIF, silahkan baca artikel ini

Cara Mengetahui Shutter Count

Lantas bagaimana kita sebagai pengguna awam bisa mengetahui berapa shutter count kamera kita? Ada beberapa alternatif, saya pilihkan beberapa yang paling gampang.
  1. Gunakan EXIF viewer online. Gratis, gampang dan mudah. Dengan cara ini, anda tinggal mengupload foto sampel dari kamera yang ingin anda ketahui shutter count-nya, lalu program akan menghitung secara otomatis berapa shutter count kamera anda. Buka website iniuntuk mencobanya. Begini cara kerjanya: open
      • saat dialog muncul, pilih foto yang ada dikomputer, lalu klik OK
      • klik view image from file
    view
      • tunggu sebentar agar program bekerja
      • lalu akan muncul sederetan data EXIF
      • untuk mengetahui shutter count, tarik scroll bar sedikit kebawah, lalu lihat data yang seperti ini:
    count
    • shutter count kamera saya adalah (dalam contoh diatas): 26464, berarti kamera saya telah dipencet sebanyak -dua puluh enam ribu empat ratus enampuluh empat- kali saat menghasilkan foto ini
  2. Download program exif viewer. Kita bisa mendownload beberapa program khusus yang memang kegunaannya untuk melihat data EXIF. Beberapa diantaranya:
    • EOS Info, program ini sangat akurat untuk mengetahui shutter count kamera SLR Canon (EOS), hanya bekerja di Windows.
    • Opanda Exif viewer, program khusus exif viewer untuk Windows
    • Jika menggunakan Mac, anda bisa mendownload iExifer (harga Rp. 30 ribu) lewat Mac App Store atau untuk program gratisan, gunakan Simple Exif Viewer

Memahami Mode Pada Kamera Digital

Memiliki pemahaman yang bagus mengenai beberapa mode pengoperasian kamera digital amat membantu kita untuk secara efektif mengontrol eksposur. Artikel ini akan berusaha menjelaskan beberapa mode pengoperasian yang lazim ada di kamera anda baik DSLR, kamera pocket yang canggih maupun Super-zoom; aperture priority, shutter speed priority, program mode dan manual mode.
mode kamera



Apa Itu Mode Pengoperasian Kamera?

Mode pada kamera digital memungkinkan kita mengontrol parameter eksposur, khususnya shutter speed, aperture dan ISO yang merupakan parameter dasar fotografi. Beberapa mode secara otomatis menentukan besaran tersebut, namun mode yang lain memungkinkan kita mengontrolnya secara manual sesuai selera kita.Dahulu saat belum ada mode kamera, fotografer harus menentukan sendiri semua parameter shutter speed, aperture dan memilih jenis film yang akan digunakan. Untuk menghitung intensitas dan jumlah cahaya, mereka harus menggunakan alat metering ( baca cara kerja metering kamera ) terpisah yang mengukur cahaya lalu menentukaan informasi eksposure, yang kemudian digunakan untuk setting kamera.
Sejak diperkenalkannya kamera SLR yang mampu mengukur cahaya yang masuk melalui lensa, alat metering mulai ditinggalkan. Sejak itu pula mode otomatis juga mulai diperkenalkan oleh pabrik kamera, dimana kamera akan mengukur cahaya yang masuk melalui lensa dan sekaligus menghitung nilai eksposure yang pas. Mode yang saat ini ada (dihampir semua kamera digital kelas semi pro sampai pro) berusaha menjembatani antara pengoperasian semi otomatis dan full manual ala fotografer tempo dulu.

Jenis-Jenis Mode Kamera

Ada empat jenis utama mode kamera:
  1. Program Mode
  2. Shutter Priority (Tv atau S)
  3. Aperture Priority (Av atau A)
  4. Manual (M)

1. Program Mode

Dalam program mode, kamera secara otomatis akan menentukan Aperture dan Shutter Speed untuk kita berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Jika anda menemukan momen yang penting dan tidak ingin berpikir apa-apa langsung jepret, gunakan mode ini.
Kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter dan aperture, jika kita mengarahkan lensa ke area yang terang, angka aperture secara otomatis membesar sementara shutter speed dipertahankan di angka yang lumayan cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka aperture akan mengecil untuk mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.
Ada cara untuk mengubah pengukuran otomatis kamera, dengan memutar kontrol dial di kamera. Jika kita putar dial ke kiri maka kamera akan “dipaksa” memperlambat shutter speed dan menambah aperture. Jika memuter dial ke kanan, kamera akan “dipaksa” mempercepat shutter speed dan memperkecil aperture.

2. Shutter-Priority Mode

Di mode shutter priortiy, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera secara otomatis memilih nilai aperture untuk kita bserdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Mode ini bisa kita pakai saat ingin membekukan gerakan atau kalau kita sengaja ingin menciptakan foto blur. Jika ada terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan membesar (bukaan mengecil) sehingga jumlah cahaya yang masuk lensa akan berkurang. Jika terlalu sedikit cahaya masuk lensa makan angka aperture akan mengecil (bukaan membesar) supaya cahaya makin banyak masuk lensa.

Jadi di mode shutter priority, nilai shutter speed akan konstan tidak berubah sesuai (sesuai setting kita), sementara nilai aperture akan bervariasi tergantung jumlah cahaya.

3. Aperture-Priority Mode

Di mode aperture priority, kita set besaran aperture secara manual dan kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode aperture priority, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (bidang tajam), karena kita bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter speed
Menggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam mengoperasikan kamera karena resiko foto menjadi under-exposed (gelap) atau over-exposed (terlalu terang) lumayan kecil. Kenapa? karena nilai shutter kamera range-nya lumayan lebar, dari 30 detik sampai 1/4000 detik (atau 1/8000 detik dikamera canggih), yang mana sangat mencukupi untuk berbagai kondisi cahaya.

4. Manual Mode

Seperti namanya, kita mengontrol nilai aperture dan shutter speed kamera secara manual sepenuhnya. Anda harus memilih nilai aperture sekaligus shutter speed. Mode ini bisa dipakai saat memotret obyek foto yang kondisi pencahayaan-nya membuat kamera “bingung”. Contohnya adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang, kamera mungkin akan salah menilai exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir dipantai tidak over-exposed. Dalam kasus seperti ini, kita bisa mengganti mode menjadi manual dan melakukan metering dengan mengukur exposure di wajah teman lalu menentukan aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan hasil metering tadi.
Mode manual juga berguna saat misalnya kita memotret panorama (cara memotret panorama? baca disini), supaya terjadi konsistensi. Foto panorama dihasilkan dari beberapa foto yang dijahit, dan nilai aperture maupun shutter speed sebaiknya selalu konsisten sehingga hasil akhir foto panorama akan konsisten tidak belang-belang ada yang gelap dan ada yang terang.

Cara Mengubah Mode Kamera?

Tombol pengubah mode kamera biasanya terlihat cukup mencolok,, sebuah tombol putar yang ditampilannya tertulis: P – S – A – M (DSLR Nikon) atau : P – Tv – Av – M (DSLR Canon), ini beberapa contohnya:
Nikon D5000:
nikon dial mode
Di Canon 50D:
canon dial mode
Di beberapa kamera kelas professional, tombol dial mode tidak ditunjukkan secara mencolok, di Nikon D300S misalnya, hanya ada tombol kecil disebelah kanan atas bertulis MODE.

Bagaimana Dengan ISO?

Dikebanyakan kamera DSLR, ISO tidak berubah secara otomatis kalau kita mengganti mode-mode diatas, jadi kita harus menentukan ISO secara manual (baca konsep ISO disini). Jika anda tidak ingin menggunakan setting ISO secara manual, gunakan fitur “Auto ISO” dikamera, lalu set ISO maksimum di “800-1600″, jika anda merasa terlalu banyak noise, ganti maksimum ISO di angka yang lebih kecil.

Bagaimana Dengan Mode Kamera Lainnya?

Beberapa camera entry-level dan semi-pro juga memiliki mode yang lain, misalnya “portrait”, “landscape”, “macro”, “sport” dan lain-lain, tergantung jenis kameranya. Untuk memahami mode ini silahkan baca – Memahami Mode Auto dan Scene.


Rabu, 15 Mei 2013

Back Button Focusing Untuk Autofokus Yang Akurat


Oke sekedar pengantar dulu. Secara standar, cara kita mengunci fokus adalah dengan memencet tombol shutter separuh. Namun sebenarnya ada satu fitur yang sering dimanfaatkan fotografer pro dengan memanfaatkan tombol AF-ON atau (*) tadi, biasanya dinamai “back button focus”.
Back button autofokus

Apa itu back button focus ?

Back button focus adalah fitu autotokus dengan memanfaatkan tombol tertentu dibagian belakang kamera, biasanya adalah tombol AF-ON atau (*) dan biasanya dipencet dengan jempol kanan. Kalau di belakang kamera DSLR anda ada tombol dengan tulisan AF-ON atau tanda asterik (*), maka teknik ini bisa dipakai secara langsung. Kalau tidak bisa diaktifkan dari pengaturan menu kamera.

Kenapa harus back button focus ?

Back button focus terutama bermanfaat saat kita menggunakan mode autofokus continuous atau tracking. Dalam mode continuous ini dengan memanfaatkan back button focusing, kita bisa membebaskan tombol shutter dari kewajiban mengunci fokus. Ingat, saat dalam mode continuous, seringkali maksud hati ingin mengunci fokus namun yang terjadi malah shutter terpencet penuh sehingga kamera mengambil exposure.
Keuntungan utama autofokus dengan tombol AF-ON atau (*) adalah bahwa kita tidak perlu lagi memencet tombol shutter separuh. Cukup dengan menekan tombol AF-ON dengan jempol agar autofokus mulai mengunci lalu tracking mengikuti obyek bergerak. Saat ingin mengambil foto, tinggal kita pencet tombol shutter penuh tanpa melepas tombol AF-ON atau (*). Dalam artikel mendatang kita akan bahas secara menyeluruh, apa saja keuntungan teknik ini.

Bagaimana cara menggunakan back button focus di kamera DSLR ?

Tidak semua kamera DSLR memiliki tombol AF-ON atau *, namun kalaupun kedua tombol ini tidak tersedia kita bisa mengaktifkannya melalui pengaturan di menu. Sekedar contoh, berikut cara mengaktifkan tombol AF-ON di kamera DSLR Canon:
  1. Posisikan mode operasi di “creative zone”: program mode – P, Aperture Priority – Av atau Shutter Priority – Tv atau Manual – M agar kita bisa masuk ke Custom Function.
  2. Pencet tombol Menu lalu gunakan Main Dial untuk memilih custom functions, lalu pilih Operations/Others, pencet Set. Nomor functions disini bisa berbeda-beda tergantung jenis kamera. Di Canon 60D misalnya anda pilih C. Fn IV-1 sementara di 550D pilihannya adalah C. Fn 9. (Cek manual kamera anda).
  3. Ini akan membuka Custom Functions: Shutter Button/AF-ON Button. Untuk mengaktifkan back button focus, pilih AE-Lock/Metering+AF Start lalu pencet Set.
  4. Back button focus sekarang sudah bisa dipakai.
Oke selamat mencoba.

Komposisi Rules Of Third Agar Foto Lebih Enak Dimata

Komposisi rules of thirds adalah salah satu prinsip komposisi fotografi yang paling dikenal dan paling populer bagi mayoritas penggemar potret memotret. Aturan komposisi ini menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto sehingga secara keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat.
Dalam komposisi foto, rules of thirds hanyalah salah satu dari sekian banyak prinsip komposisi lainnya. Dan setiap prinsip ini tidak wajib dijalani, namun untuk menjadi kreatif, orang bilang harus tahu dulu aturannya baru bisa mendobraknya.

Apa itu komposisi rules of thirds?

Pada rules of thirds, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, kita sekarang memiliki pertemuan empat titik.
Komposisi rules of thirds
Keempat titik pertemuan yang diwarnai merah diatas bisa kita sebut sebagai empat titik mata. Nah teori komposisi rules of thirds mengatakan bahwa kalau kita menempatkan “point of interest” alias bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih balance dan enak dilihat.

Tidak semua empat titik harus diisi bersamaan, cukup salah satu. Dan elemen point of interest tersebut bisa jadi berupa obyek foto manusia ataupun benda mati.
Dalam ilmu desain disebutkan bahwa saat melihat sebuah gambar, mata manusia secara natural tertuju pada salah satu titik diatas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga foto yang disusun dengan komposisi rules of thirds lebih enak dimata karena sejalan dengan cara mata kita melihatnya.


Komposisi Rules Of Third Agar Foto Lebih Enak Dimata

Komposisi rules of thirds adalah salah satu prinsip komposisi fotografi yang paling dikenal dan paling populer bagi mayoritas penggemar potret memotret. Aturan komposisi ini menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto sehingga secara keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat.
Dalam komposisi foto, rules of thirds hanyalah salah satu dari sekian banyak prinsip komposisi lainnya. Dan setiap prinsip ini tidak wajib dijalani, namun untuk menjadi kreatif, orang bilang harus tahu dulu aturannya baru bisa mendobraknya.

Apa itu komposisi rules of thirds?

Pada rules of thirds, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, kita sekarang memiliki pertemuan empat titik.
Komposisi rules of thirds
Keempat titik pertemuan yang diwarnai merah diatas bisa kita sebut sebagai empat titik mata. Nah teori komposisi rules of thirds mengatakan bahwa kalau kita menempatkan “point of interest” alias bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih balance dan enak dilihat.
Tidak semua empat titik harus diisi bersamaan, cukup salah satu. Dan elemen point of interest tersebut bisa jadi berupa obyek foto manusia ataupun benda mati.
Dalam ilmu desain disebutkan bahwa saat melihat sebuah gambar, mata manusia secara natural tertuju pada salah satu titik diatas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga foto yang disusun dengan komposisi rules of thirds lebih enak dimata karena sejalan dengan cara mata kita melihatnya.
komposisi rules of third
Kalau anda amati dalam foto diatas, point of interest terletak tepat di persimpangan empat titik mata. Sementara ruang lain relatif kosong. Aturan rules of thirds juga mengatakan bahwa tidak ada bagian dari sebuah foto yang tidak bernilai, meski itu hanya background atau ruang kososng. Dengan demikian sebuah ruang kosong adalah bagian dari kombinasi artistik sebuah foto.
komposisi rules of thirds

Bagaimana menerapkan komposisi rules of thirds dalam foto?

Dalam mempelajari aturan komposisi rules of third, ada tigal hal yang harus selalu kita ingat dan pertanyakan sebelum jari anda memencet tombol shutter release:
  • Apa point of interest (POI) foto kita. Bagian manakah yang menjadi pelaku utama yang paling menarik dalam foto kita?
  • Lalu bagilah foto dalam viewfinder menjadi persimpangan seperti gambar diatas
  • Dititik sebelah manakah point of interest tadi ingin ditempatkan?
Nah jangan lupa lihat juga 20 foto minimalis dengan komposisi rules of thirds dan selamat berkarya.

8 Cara Menghemat Konsumsi Baterai Kamera Digital


Baterai bagi kamera itu ibaratnya jantung dalam tubuh kita dan akan ada situasi dimana kita butuh strategi tertentu agar bisa menghemat konsumsi baterai kamera digital. Misalnya saat bepergian ke tempat dimana colokan listrik tidak ada dan kita hanya membawa baterai cadangan yang terbatas: mendaki gunung, pergi ke daerah pelosok yang belum ada listrik. Atau saat memotret momen penting dan ternyata indikator baterai di kamera sudah mulai berkurang banyak sementara acara masih jauh dari selesai. Atau saat kita benar-benar kelupaan membawa charger  atau baterai cadangan sementara mau beli juga tidak memungkinkan.
Recharging
Dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya konsumsi baterai lebih hemat dan baterai bisa lebih tahan lama. Sepanjang produsen kamera digital belum memanfaatkan teknologi panel surya untuk kamera mereka (mimpi), lakukan 8 cara dibawah ini agar konsumi baterai lebih awet, kecuali kalau anda ingin pulang lebih awal:

1. Matikan Auto Fokus dan Gunakan Manual Fokus Saja

Cara ini khusus bagi anda pemakai kamera DSLR atau mirrorless (selama kamera anda memiliki fitur manual fokus dan memiliki focusing ring di lensa). Perlu diingat bahwa saat autofokus aktif, maka setiap kali kita memencet tombol shutter release separuh kamera akan memerintahkan lensa untuk mencarai fokus dan secara mekanis lensa akan berputar mengunci titik fokus. Dengan mematikan sistem autofokus kamera, maka kita bisa membuat kamera berdiet listrik. Pastikan anda tahu cara menggunakan manual fokus.

2. Sesedikit Mungkin Menyalakan Layar LCD

Kamera membutuhkan banyak energi listrik untuk menyaakan layar LCD yang ukurannya sekitar 3 inchi itu, untuk itu kalau anda tidak benar-benar membutuhkannya, jangan nyalakan layar LCD. Gunakan viewfinder untuk membidik dan tidak usah sering-sering mengecek hasil jepretan anda di layar LCD dan jangan gunakan live view.

3. Matikan Image Stabilizer/Vibration Reduction

Dengan mematikan IS/VR kita bisa memperpanjang konsumsi baterai sampai 20% lebih lama. Image stabilizer/vibration reduction membutuhkan banyak energi untuk menggerakkan elemen-elemen didalam lensa untuk memerangi shake sehingga foto lebih tajam. Memang sayang kalau fitur ini dimatikan, tapi jauh lebih sayang kalau kita mendadak harus berhenti memotret dan memasukkan kamera ke tas lalu pulang.

4. Naikkan ISO Dan Kurangi Flash

Built in flash yang ada di kamera akan sangat memboroskan baterai saat dipakai. Kalau prioritas anda sedang menghemat baterai, naikkan setting ISO supaya kebutuhan akan flash bisa dikurangi. Atau kita bisa mematikan flash sama sekali agar lebih hemat baterai lagi.

5. Memotret Lebih Selektif

Kalau sedang bekelimpahan sih kita bisa bebas saja memotret apapun yang kita pikir menarik, tanpa pandang bulu. Namun saat dituntut agar baterai bisa survive, memotretlah dengan lebih selektif. Pikirkan betul-betul apakah jepretan ini sesuai kriteria dan fokuslah pada apa yang benar-benar sesuai dengan tujuan utama.

6. Matikan Kamera Setiap Kali Selesai Memotret

Setiap kamera memiliki fitur auto turn off alias mati dengan sendirinya saat tidak dipakai. Jangan tunggu sampai mereka mati sendiri, setiap kali selesai memotret meski hanya satu jepretan, langsung matikan.

7. Matikan Sensor Cleaning

Beberapa kamera memiliki fitur bernama sensor cleaning, dan sensor ini akan aktif setiap kali kita menyalakan atau mematikan kamera. Matikan sensor cleaning dari dalam menu kamera sehingga setiap kali kita menyalakan dan mematikan kamera, mereka tidak akan diaktifkan sehingga lumayan bisa menghemat konsumsi baterai.

8. Matikan Auto Review

Baik kamera DSLR ataupun pocket memiliki fitur bernama auto review. Pada intinya setiap kali selesai mengambil foto, kamera akan menampilkan hasil jepretan anda di layar LCD untuk sekejap sehingga kita bisa mengamati hasil fotonya. Matikan fitur ini, cek buku manual anda untuk mengetahui cara mematikan fitur ini.
Nah selamat deg-degan. Lain kali pastikan charger serta baterai cadangan anda bawa dan dalam jumlah yang mencukupi

100 Tips Fotografi Singkat Dari Fotografer Pro

Erick kim 1
Beberapa waktu lalu belfot nyangkut ke sebuah blog dan menemukan artikel ini. Ditulis oleh fotografer dan pengajar workshop street photography, Eric Kim. Artikelnya mengenai 100 tips fotografi yang sedikit banyak akan berguna. Mungkin ada satu, dua atau beberapa poin yang secara pribadi kita tidak setuju, namun mayoritas tips ini bagus. Dan ingat, tips-tips ini datang dari street photographer ya…. Silahkan:

100 Tips Fotografi

  1. Hanya karena memiliki kamera mahal, bukan berarti mereka adalah fotografer yang bagus
  2. Selalu memotret dalam format RAW. Selalu
  3. Lensa prime membantumu menjadi fotografer yang lebih baik
  4. Mengedit foto juga merupakan seni tersendiri
  5. Rule of thirds berguna untuk 99% skenario
  6. Fotografi makro bukan untuk semua orang
  7. Filter UV berguna seperti halnya lens cap
  8. Pergilah keluar dan memotretlah daripada menghabiskan waktu berjam-jam di forum fotografi online
  9. Abadikan keindahan dalam hal-hal simpel dan kamu akan memiliki foto pemenang
  10. Film tidak lebih baik daripada digital
  11. Digital juga tidak lebih baik daripada film
  12. Tidak ada “magic” dalam kamera atau lensa
  13. Lensa yang lebih baik tidak otomatis menghasilkan foto yang lebih baik
  14. Kurangi waktu mengamati karya foto orang lain dan perbanyak waktu untuk memotret
  15. Jangan bawa kamera DSLR kesebuah pesta (lihat nomor 31 – Red)
  16. Menjadi fotografer itu seksi (Masa sih? – Red)
  17. Mengubah foto menjadi black & white tidak lantas membuat sebuah foto menjadi lebih artistik
  18. Orang akan selalu mendiskreditkan karyamu kalau kamu bilang fotomu sudah di photoshop. Lebih baik katakan pada mereka, fotomu sudah di proses di kamar gelap
  19. Tidak perlu semuanya harus di potret
  20. Paling tidak kamu harus memiliki 2 copy foto sebagai backup
  21. Buang neckstrap (tali kamera yang dililit ke leher) dan gunakan handstrap (dililit di tangan)
  22. Mendekatlah saat memotret, biasanya hasilnya lebih bagus
  23. Jadilah bagian dari adegan sambil memotret, jangan jadi tukang intip
  24. Kurangi kekhawatiran mengenai aspek teknis memotret dan perbanyak perhatian mengenai komposisi foto
  25. Memotret sambil rebah seringkali hasilnya lebih baik
  26. Tutupi merk yang ada dikamera dengan selotip hitam – itu akan mengurangi perhatian kearahmu
  27. Underexpose foto sebanyak 2/3 stop saat memotret di siang bolong
  28. Makin banyak memotret, makin oke hasilnya
  29. Jangan takut memotret beberapa foto ditempat yang sama dengan exposure, sudut dan aperture yang berbeda
  30. Perlihatkan hanya foto terbaikmu
  31. Kamera saku tetaplah sebuah kamera
  32. Bergabunglah dengan forum fotografi online
  33. Kritisilah karya foto orang lain
  34. Berpikirlah sebelum memotret
  35. Foto yang bagus tidak butuh penjelasan
  36. Alkohol dan fotografi itu bukan sahabat
  37. Jadikan fotografer lain sebagai inspirasi tapi jangan pernah memujanya
  38. Grain itu indah
  39. Ganti tas kamera backpack (ransel) dan belilah tas kamera messenger. Kamu lebih mudah mengakses peralatan fotografimu
  40. Kesederhanaan adalah kunci
  41. Definisi fotografi adalah “melukis dengan cahaya“. Manfaatkan cahaya sesuai seleramu
  42. Cari gaya fotografimu dan teguhlah
  43. Punya monitor kedua (dual display – red) adalah hal terbaik dalam memproses foto
  44. Silver EFEX Pro adalah konverter black & white terbaik
  45. Bawa kameramu kemanapun
  46. Jangan pernah biarkan fotografi menghalangimu untuk menikmati hidup
  47. Kamera jangan hanya dielus-elus. Gunakan sampai membekas
  48. Ambil foto tanpa manipulasi (straight photo)
  49. Memotretlah dengan percaya diri
  50. Fotografi dan jukstaposisi adalah sahabat terbaik
  51. Cetaklah fotomu besar-besar. Mereka akan membuatmu bahagia
  52. Berikan fotomu pada teman-temanmu
  53. Berikan juga ke orang asing
  54. Jangan lupa membingkainya
  55. Ngeprint foto di Costco (ganti dengan jasa print foto langgananan anda – red) itu murah kok
  56. Keluarlah dan memotretlah dengan teman-temanmu
  57. Bergabunglah dengan klub foto atau buat klub foto baru
  58. Foto adalah hadiah yang indah
  59. Memotret orang asing itu menantang dan mengasyikkan
  60. Candid lebih baik daripada pose
  61. Natural light adalah cahaya terbaik
  62. Lensa 35mm (dalam kamera full frame, 23mm dalam kamera crop) adalah lensa terbaik untuk jalan-jalan
  63. Jangan takut menaikkan ISO saat diperlukan
  64. Tidak perlu membawa tripod kemana-kemana (bah, saya bahkan tak punya tripod)
  65. Selalu lebih baik meng-underexpose daripada overexpose
  66. Memotret gelandangan agar terlihat “nyeni” adalah eksploitasi
  67. Kamu akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi yang kelihatannya tidak mungkin
  68. Foto akan selalu lebih menarik saat ada elemen manusia didalamnya
  69. Kamu tidak akan bisa mem-photoshop foto yang jelek menjadi bagus
  70. Saat ini, semua orang adalah fotografer
  71. Tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto terbaik, kesempatan foto terbaik ada di halaman belakang rumahmu
  72. Orang yang memegang kamera DSLR dan saat memotret portrait grip kameranya mengarah kebawah terlihat seperti orang bodoh
  73. Kamera adalah alat, bukan mainan
  74. dilihat dari komposisi, fotografi dan lukisan tidak banyak bedanya
  75. Fotografi bukanlah hobi, itu adalah gaya hidup
  76. Buatlah foto, jangan buat alasan
  77. Jadilah original dalam fotografi. Jangan mengkopi gaya orang lain
  78. Foto terbaik bercerita sehingga membuat yang melihat penasaranErick kim 2
  79. Semua kamera yang warnanya tidak hitam terlalu menarik perhatian
  80. Semakin banyak peralatan yang kamu bawa, makin kamu tidak enjoy
  81. Foto self-portrait yang baik itu tampaknya mudah padahal lebih sulit dibuat
  82. Tertawa selalu bisa mengeluarkan karakter asli seseorang saat difoto
  83. Jangan terlihat mencurigakan saat memotret – membaurlah dengan lingkungan
  84. Fotografi landscape bisa terlihat tumpul setelah sementara waktu
  85. Bersenang-senanglah saat memotret
  86. Bersikaplah dengan penuh hormat saat memotret orang atau tempat
  87. Jangan pernah menghapus foto
  88. Saat memotret candid seseorang di jalanan, lebih mudah menggunakan lensa lebar daripada tele
  89. Travel dan fotografi adalah pasangan sempurna
  90. Pelajari bagaimana cara membaca histogram
  91. Foto dengan noise itu lebih baik daripada foto yang blur
  92. Jangan takut memotret dalam hujan
  93. Pelajari bagaimana cara menikmati moment, daripada berusaha mati-matian membuat foto sempurna tentang moment tersebut
  94. Jangan pernah memotret saat perutmu kosong
  95. Kamu akan banyak menemukan dirimu sendiri melalui fotografi
  96. Jangan pernah menyembunyikan pengetahuanmua tentang fotografi – bagilah dengan dunia
  97. Jangan pernah berhenti memotret
  98. Fotografi itu lebih dari sekedar membuat foto, dia adalah filosofi hidup
  99. Tangkaplah decisive moment
  100.  Buat daftar tipsmu sendiri










9 Tips Agar Kartu Memori Optimal dan Awet


Disamping kamera dan lensa, kartu memori alias memory card barangkali adalah salah satu aksesoris terpenting di tas kamera anda. Tanpa memory card, kamera tidak akan berguna dan kalau anda sembrono dalam memory card, bisa jadi foto atau video yang tersimpan didalamnya tahu-tahu musnah entah kemana. Disini kita akan bedah 9 tips yang bisa membantu anda dalam memakai memory card secara aman dan efektif sehingga umurnya lebih lama, kinerjanya lebih oke dan lebih awet:

kartu memori kamera

1. Pastikan firmware kamera selalu terupdate

Produsen kamera seringkali mengeluarkan update terhadap firmware yang ada didalam kamera. Firmware adalah perangkat lunak yang mengontrol fungsi-funsgi dalam kamera. Upgrade firmware biasanya dikeluarkan produsen untuk memperbaiki aspek performa dan fungsi kamera, termasuk didalamnya tingkat kecepatan transfer data dari bufer kamera ke memory card. Pastikan anda berlangganan artikel di belajarfotografi.com karena mulai sekarang kami akan menginformasikan update firmware untuk kamera-kamera yang beredar di Indonesia.

2. Lakukan format di kamera

Formatlah memory card didalam kamera, jangan format kamera dikomputer, dan lakukan format setiap kali anda selesai memindahkan file dari kamera ke komputer. Memformat memory card ibaratnya mencuci dan menyetrika baju kumal yang sudah dipakai, jadi mereka akan kembali rapi dan enak dipakai. Jangan pinjamkan satu kartu ke kamera lain sebelum diformat dalam kamera yang akan memakainya terlebih dahulu, karena ini bisa menyebabkan data terkorupsi dan malfungsi.

3. Gunakan card reader, jangan langsung dari kamera ke komputer

Kecuali sangat terpaksa, hindari menyambungkan kamera langsung ke komputer untuk memindah file, selalu gunakan mcard reader yang harganya cukup murah dan tersedia dimana-mana. Menyambungkan kamera langsung ke komputer untuk transfer foto menguras batere kamera dan kecepatan transfernya juga sangat lambat. Beli card reader terbaik yang sesuai budget, karena mereka sangat berpengaruh terhadap kecepatan transfer dan kemananan memory card anda.

4. Saat memotret mode burst, lampu merah berarti STOP

Saat kita memotret dalam mode burst atau continuous mode secara beruntun, buffer kamera akan penuh sehingga kamera berhenti memotret. Biasanya ditandai dengan lampu merah di kamera. Saat lampu merah menyala, jangan pernah melepaskan memory card dari kamera, tunggu sampai lampu merah mati. Kalau anda nekad, file bisa rusak dan foto anda bisa hilang.

5. Rotasikan beban diantara beberapa kartu memory

Kalau anda memiliki 4 memory card, bagilah beban diantara keempatnya dengan seimbang. Anda bisa menandai masing-masing kartu sehingga bisa membedakan mana yang baru saja dipakai dan mengantinya dengan kartu yang lain. Umur pemakaian bisa dikatana liner dengan beban yang ditanggung sebuah memory card, jadi bagilah beban secara seimbang.

6. Kalau terkena air, keringkan sebelum dicolok

Terkadang saat memotret di kondisi dan lingkungan yang ekstrim, memory card bisa terkena air atau jatuh ke kubangan. Jangan panik. Angin-anginkan memory card sampai benar-benar kering dan diamkan barang sehari dua hari. Kalau yakin sudah kering, baru anda colokkan ke card reader. Jangan nekat.

7. Manfaatkan software recovery untuk mengembalikan foto yang terhapus

Kalau anda membeli kartu memori kelas pro bermerk Lexar atau Sandisk, mereka biasanya dilengkapi dengan software recovery untuk mengembalikan foto yang terhapus. Anda juga bisa memanfaatkan software third party untuk fungsi ini. Belfot sudah membahas tentang recovery disini.

8. Sisakan sedikit ruang

Di kamera anda ada counter yang mengitung berapa foto masih tersisa yang bisa disimpan ke kartu memori, jangan paksakan untuk memenuhi memory card sampai counter menunjukkan angka 0. Sisakan sedikt ruang dalam kartu memori anda dan gantilah dengan kartu memori lain untuk meminimalkan resiko.

9. Dua kartu 4GB lebih baik dari 1 kartu 8GB

Dengan dua kartu, kalaupun terjadi kerusakan memory card, kita hanya akan kehilangan 4GB data. Sementara kalau anda memilih 1 kartu, maka resiko data rusak adalah 8GB. Memang secara harga, lebih murah membeli 1 keping 8GB daripada 2 keping 4GB, namun resiko data hilang menjadi dua kali lebih besar.

Berapa Banyak Foto Bisa Disimpan Dalam Kartu Memori

Pertanyaan berapa banyak kapasitas kartu memori untuk menampung foto bergantung pada beberapa faktor dibawah ini:
  1. Berapa resolusi (megapiksel) kamera digital anda? makin besar ukuran file maka makin sedikit jumlah foto yang bisa ditampung kartu memori. Baca juga tips agar kartu memori awet dan optimal.
  2. Berapa besar kapasitas kartu memori anda? Makin besar ember makin banyak air yang ditampung
  3. Format file manakah yang anda pakai: JPEG atau RAW atau Tiff (weh sebaiknya jangan pakai tiff deh)? JPEG pun masih ada tingkat kompresinya masing-masing: Fine, Medium atau Small? Saat memotret dengan format JPEG kami sarankan anda selalu menggunakan JPEg kelas Fine.
Dibawah ini adalah tabel kalkulasi kapasitas kartu memori, sehingga kita bisa tahu berapa banyak foto yang bisa disimpan dengan kartu memori yang ada. Misalnya kita punya kamera DSLR dengan resolusi 16 megapiksel dan selalu memotret dalam format JPEG Fine, maka dengan melihat tabel dibawah kita tahu bahwa  kartu memori berukuran 4GB mampu menyimpan 715 buah foto sebelum penuh.
Tabel pertama adalah untuk format foto JPEG. Tabel kedua kalau anda memotret dalam format RAW (baca 6 keuntungan memotret dalam RAW). Supaya lebih jelas, berikut ini beberapa asumsi yang diapakai dalam kalkulasi ini:
  • Megapiksel = 1 Juta Piksel
  • 1 MB = 1 Juta bytes, dan
  • 1 GB = 1000 MB
Silahkan sesuaikan dengan resolusi kamera digital anda dan preferensi format file yang biasa dipakai. Tabel dikutip dari brosur Sandisk:

Tabel 1. Format Foto JPEG

Dengan opsi JPEG Fine atau kualitas 100% dan jumlah foto per kartu:
Megapiksel
Ukuran file (MB)
1GB
2GB
4GB
8GB
16GB
32GB
64GB
128GB
4MP
1.2
715
1430
2861
5722
11444
22888
45776
91552
5MP
1.5
572
1144
2288
4577
9155
18310
36620
73240
6MP
1.8
476
953
1907
3814
7629
15258
30516
61032
7MP
2.1
408
817
1634
3269
6539
13078
26156
52312
8MP
2.4
357
715
1430
2861
5722
11444
22888
45776
10MP
3.0
286
572
1144
2288
4577
9155
18310
36620
12MP
3.6
238
476
953
1907
3814
7629
15258
30516
14MP
4.2
204
408
817
1634
3269
6539
13078
26156
16MP
4.8
178
357
715
1430
2861
5722
11444
22888
22MP
6.6
130
260
520
1040
2080
4161
8322
16644

Tabel 2. Format foto RAW

Format RAW tidak terkompresi dengan 24 bits per piksel dan jumlah foto per kartu :
Megapiksel
Ukuran file (MB)
1GB
2GB
4GB
8GB
16GB
32GB
64GB
128GB
4MP
12.0
71
143
286
572
1144
2288
4576
9152
5MP
15.0
57
114
228
457
915
1831
3662
7324
6MP
18.0
47
95
190
381
762
1525
3050
6100
7MP
21.0
40
81
163
326
653
1307
2614
5228
8MP
24.0
35
71
143
286
572
1144
2288
4576
10MP
30.0
28
57
114
228
457
915
1830
3660
12MP
36.0
23
47
95
190
381
762
1524
3048
14MP
42.0
20
40
81
163
326
653
1306
2612
16MP
48.0
17
35
71
143
286
572
1144
2288
22MP
66.0
13
26
52
104
208
416
832
1664
Oke, semoga berguna.