Senin, 17 Desember 2012

Borneo Race- Sirkuit Road Race di Kalimantan



Kebun Bibit Pembalap Borneo

sirkuit semi permanen vs sirkuit permanen
Beberapa sirkuit permanen di bangun di Bumi Borneo, terutama diperuntukan sebagai lintasan olahraga ekstreme balap motor dengan kecepatan tinggi. Sekaligus sebagai wadah berprestasi para rider Kalimantan.
Pertama dibangun memang terlihat megah. Seiring waktu,  kemegahan itu memerlukan ‘update’ dibeberapa factor; seperti renovasi menyesuaikan jaman dan regulasi balap terbaru, dan terpenting suplai ‘napas’ berupa event-event balap.
Pasalnya, hajatan balap di Sirkuit permanen ibarat air pada ikan. Sehingga, sarana olahraga tersebut dikunjungi para ‘pecinta kecepatan’ dengan aneka atributnya membuat aura kehidupan di sirkuit. Alhasil, arena balap motor itu tidak rusak tertelan zaman. Perlu perhatian dari semua pihak yang berkompeten dalam kominatas balap motor sendiri.
Sekedar mengingat bahwa di Kalimantan ada beberapa sirkuit-sirkuit permanen, yang beberapa sudah berskala nasional.  Semoga, dari sirkuit – sirkuit tadi muncul lebih banyak pembalap-pembalap nasional bahkan internasional..Siapa tau nanti dalam starter list motogp tahun berapa gitu, ada tercantum nama..kelas motogp H. Fulansyah asal Indonesia (Kalsel)..
Sirkuit Chandra Kirana Banjarbaru
Sirkuit dibangun dengan dana pribadi ini bertujuan meningkatkan kegiatan otomotif dan mengurangi
balapan liar tiap malam dan sore Minggu di Banjarmasin dan Banjarbaru. Serta memfasilitasi EO balap agar tak memakai jalan raya dan fasilitas umum buat sirkuit dadakan. “Juga menumbuhkan minat masyarakat untuk mengenal cabang olahraga lain selain balap motor semacam gokart,” papar Rosehan
Noor Jaya, perancang sirkuit Candra Kirana Baru.
Membalap di Chandra Kirana menjadi kebanggaan tersendiri, karena merupakan sirkuit permanen ketiga di Indonesia (dibangun pada 1996), setelah Sirkuit Ancol Jakarta dan Sirkuit Sentul pada 1993.
Biaya pembuatan sirkuit ini sebesar Rp100 juta dan dibuat selama enam bulan. Semula, panjang lintasan hanya 800m dan ditambah hingga 1.200 meter pada 2006. Ini demi memenuhi standard sirkuit balap. Sirkuit yang sebelum direnovasi adalah rancangan HM Rosehan NB SH, Mantan Wakil Gubernur Kalsel, yang juga kakak kandung Jaya. Pernah ada wacana sirkuit ini dipindah ke Kompleks Alam Hijau Kebon Raya, Jl Keramat Raya. Sudah ada lapangan bola yang bisa dipakai malam, lapangan tenis dan sirkuit mini
motocross, “Mengingat kesibukan masing-masing, maka rencana belum terlaksana,” beber Jaya.
Chandra Kirana termasuk strategis, karena dekat dengan Banjarmasin dan Banjarbaru. Setelah didesain ulang, jumlah tikungan menjadi tujuh, lima tikungan kanan dan dua tikungan kiri, “Event nasional terakhir digelar adalah Yamaha Cup Race 2007,” tutup Jaya.
Sirkuit Marido Tanjung

dok.max
Dituntut buat ngadain kejurnas balap motor pertama kali, Tanjung kebagian jatah membangun sirkuit balap dalam tenggat waktu hanya dua bulan. Dibantu Pemkab Tabalong dan perusahaan swasta setempat, akhirnya Sirkuit Marido resmi berdiri pada 2001.
Sirkuit ini memiliki tekstur naik turun dengan panjang lintasan 1,2 km dan lebar yang mengerucut dari 12 meter sampai 6 meter. Sirkuit ini memiliki delapan tikungan kiri dan kanan. Desain sirkuit merupakan
rancangan dari konsultan swasta dan para pembalap. Alhasil, Marido pun selesai dengan bentuk cukup
menarik dengan mengikuti kontur tanah, ”Oleh karena pembangunan sirkuit mendesak, kami bekerja keras bersama IMI, perusahaan swasta dan juga pembalap yang ada untuk mendapatkan hasil terbaik,” tutur Agus Saihu, salah seorang pengurus Kremsakt Tanjung.
Event balap nasional sering digelar di Marido. Namun pada perkembangannya, sirkuit ini mulai kalah bersaing dengan sirkuit lain yang baru dibangun seperti Balipat. Hal ini menjadi pekerjaan rumah Kremsakt sebagai pengelola. Di antaranya pembenahan tribun dan paddock permanen yang belum
terealisasi, serta teknologi sirkuit yang  agak ketinggalan, ”Pengelola masih menunggu kepastian dari Pemkab Tabalong untuk renovasi sirkuit. Pasalnya, kami menargetkan menggelar IndoPrix ,” pungkas Agus.
Sirkuit Balipat Binuang
Konsep pembangunan Sirkuit Balipat memang untuk event besar, terutama Motoprix dan Indoprix, hingga event internasional. Dengan tempat duduk tribun VIP (Very Important Person), penonton dapat melihat seluruh tingkah dan aksi para pembalap. Andrenalin ikut terpacu, lebih daripada melihat di televisi.
Balipat sendiri selalu berbenah. Setelah paddock permanen, ada penambahan area scrut sekaligus parkir tertutup (parc ferme), “Langsung dibangun di depan paddock,” papar H Jahrul Hatta dari manajemen Sirkuit Balipat.
Karakter lintasan yang unik perlu skill lebih dari pembalap. Kudu hapal racing line di luar kepala plus performa motor mumpuni, H. Yudhistira pernah membukukan lap time circuit 1.15.609 detik pada seri terakhir IndoPrix 2009.
Sirkuit ini, panjang lintasan 1.850 meter dengan 14 tikungan dan lebar 8 meter, enak dilibas dengan rolling speed. Fasilitas tambahan lain adalah dua tower pengawas, ruang khusus manajemen sirkuit, ruang VVIP, studio mini dan ruang hitung berikut ruang operator transponder, juga pagar pembatas sekeliling lintasan.
Penonton juga dapat melihat di sekeliling pagar, karena di beberapa titik bakal berdiri tenda, ”Supaya
penonton tak kepanasan. Pasalnya, di seputar pagar dapat menampung 15 ribu hingga 25 ribu penonton,” tambah H Arul.
Jarak tempuh dari Banjarmasin ke Sirkuit Balipat sekitar 80 km. Tanpa hambatan barisan truk  pengangkut hasil tambang, jarak tempuh dari Banjarmasin menuju sirkuit sekitar 2 jam dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Juga terdapat beberapa penginapan.
Sirkuit Sabaru Palangka Raya
Sirkuit ini seakan menjadi ikon otomotif Palangka Raya. Terletak di selatan Palangka Raya dan berjarak
sekitar 17 kilometer dari pusat kota. Salah satu sirkuit permanen di Kalimantan ini didesain mengikut
beberapa sirkuit internasional dengan panjang 1,755 meter dan lebar 6 meter. Dibangun dengan prakarsa IMI dan dana dari Pemprov Kalteng pada 2003, Sabaru diresmikan Gubernur Kalimantan Tengah alm H Asmawi Agani dan disahkan Biro Olahraga PP IMI waktu itu Bambang Gunardi. Dana pembangunan mencapai Rp8miliar yang dibagi dalam beberapa tahapan.
Tahapan pertama sekitar Rp3 miliar untuk membangun akses jalan, land clearing lintasan dan lintasan. Kemudian tahap kedua membangun paddock area, menara kontrol dan pagar pembatas lintasan, “Kemungkinan dilakukan tahapanselanjutnya yang dialokasikan ke tribun, pelebaran lintasan dan perbaikan akses jalan ke sirkuit,” jelas penasehat IMI Kalteng, Falery `Agau` Tuwan.
Sejatinya, sudah ada masterplan atau rencana induk pembikinan Sabaru, “Tapi karena dapat dana bertahap, otomatis pembangunan juga bertahap. Terpenting, lintasan yang ada sudah memenuhi syarat nasional,” sambung Agau.
Sudah tak terhingga event di Sabaru, baik lokal, regional maupun nasional. Seperti MotoPrix Region V Kalimantan, OMR Suzuki yang diselenggarakan promotor nasional dan event lokal kejurda maupun event klub.
Sirkuit Kalan Samarinda
Sirkuit Kalan didirikan seiring kebutuhan penyelenggaraan PON XVII di Kalimantan Timur. Seiring kebutuhan tersebut, Pemkot Samarinda atas bantuan Pemprov Kaltim kemudian mendirikan Sirkuit Kalan di Kecamatan Palaran. Sirkuit ini direncanakan dibangun sepanjang 1,6 kilometer. Akibat dekat deadline, pengerjaan dikebut dengan memotong panjang lintasan menjadi 1,2 kilometer.
Hal ini disebabkan pembangunan sirkuit harus memotong gunung yang butuh waktu lebih lama. Namun panjang lintasan sudah cukup memenuhi standard dan lebih panjang dari Sirkuit Kenjeran Surabaya yang cuma 1,1 kilometer.
Kalan cukup unik. Selain memiliki tikungan tajam, sirkuit ini juga memiliki tanjakan dan turunan sebagai kelebihan. Fasilitas sirkuit ini bisa dibilang cukup lengkap. Paddock, tribun penonton hingga park ferme tersedia.
Namun banyak yang tidak terawat. Misalnya, jalan lorong yang melintas di bawah lintasan menuju  paddock, sudah tak bisa dilintasi lagi karena tergenang air. Lorong ini disediakan untuk menuju paddock tanpa harus melewati lintasan.
Sirkuit Lanay Jaya Kutai Barat
Sirkuit pendatang baru, karena baru diresmikan pada 6 Desember 2009. Terletak di Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Sirkuit ini bukan didirikan pemerintah, melainkan swasta. Penyandang dana dari pembangunan sirkuit ini, Ekty Immanuel, merupakan pengusaha asal kabupaten paling barat di Kaltim ini.
Ekty yang intens dengan dunia balap dengan mendirikan lebih dulu Lanay Jaya Racing Team, akhirnya melengkapi kiprah dengan membangun sirkuit ini. Banyak pihak mengapresiasi pembangunan ini termasuk pemerintah setempat, mengingat Kubar memiliki keterbatasan akses. Dukungan pemerintah dibuktikan dengan membantu pembangunan sarana dan prasarana tambahan seperti paddock dan fasilitas lain.
Panjang sirkuit 1,3 kilometer dan memiliki sembilan tikungan. Secara keseluruhan lintasan sangat bagus.
Meski hujan, lintasan dapat digunakan karena dibangun dengan konstruksi yang meminimalisir genangan. Metode ini mengadopsi Sirkuit Autopolis Jepang dan Sepang Malaysia. Bisa dikatakan Lanay lebih bagus daripada  Kalan. Hal ini diakui banyak pihak, terutama mereka yang wara- wiri balapan. Tak heran jika sirkuit ini direncanakan menggelar final IndoPrix.
Sirkuit Taman Pasir Panjang Indah, Singkawang

ist
Kalimantan Barat memiliki sirkuit Balap Motor terbilang eksotis, berada di pinggir pantai yakni di Kota Singkawang. Tak pelak, meski harus melakukan perjalanan panjang bila dari Banjarmasin Kalimantan Selatan Terletak di Km. 17 Kec Singkawang Selatan di jalur pantura Kalbar 17km Dari Kota Singkawang waktu tempuh 20 Menit dan 128 km dari Kota Pontianak, dengan waktu tempuh 150 Menit.pun tim-tim  kawasan   Kalimantan   berduyun   menyesaki  starting  list  event-event yang digelar di Sirkuit Taman Pasir Panjang Indah.
Sejatinya, Taman Pasir Panjang Indah salah satu obyek wisata alam pantai. Dan sirkuit balap merupakan salah satu obyek kunjungan wisatawan. Alhasil, tiap gelaran pasti  penonton di kawasanSirkuit Taman Pasir Panjang Indah, Singkawang,   terlihat   penuh.  ”Sirkuit Taman  Pasir,  memang  enak  untuk turun balap. Apalagi, cuaca sejuk dan dekat pantai,” kata Yanto, pemerhati road race Kalsel.
Memang   sih, untuk turun balap di Sirkuit Taman Pasir Singkawang. Tim balap perlu ancang-ancang dana cukup gede, “Sekali  turun,  budget  bisa  sampai  30 jutaan,” kata   A.   Noval, Manajer tim balap.
Sirkuit sudah ada, Mari kita rawat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar